Kamis, 08 April 2010

Ilmu Budaya Dasar dan Manusia

A.Tinjauan Tentang Ilmu Budaya Dasar

1. Pengantar

Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitism, yang berasal dari bahasa latin humanus yang berarti manusia, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities diharapkan seseorang bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus. Pengembangan Ilmu Budaya Dasar mengkaji tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan, tentang kebudayaan, tentang berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari.

Dengan demikian dapat dikaitkan antara the humanities dengan nilai-nilai sebagai manusia berbudaya. Agar manusia lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus, manusia harus mempelajari ilmu humanities dengan tidak meninggalkan tanggung jawabnya sebagai manusia. Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan keanekaragaman yang tidak lepas dari ikatan-ikatan primodal, kesukuan, dan kedaerahan, sangat penting bagi kita untuk mempelajari Ilmu Budaya dasar ini, agar kita dapat lebih memahami dan lebih manusiawi dalam menghadapi berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam menjalani hidup sehari-hari.

2. Tentang Ilmu Budaya Dasar

Ilmu Budaya Dasar yang mengkaji tentang nilai-nilai tentang kebudayaan, tentang kebudayaan, tentang berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari, bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyatan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu pada umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan.

Perbedaan antara The Humanities dan Ilmu Budaya Dasar adalah, Pengetahuan budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inippun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni music, dll. Sedangkan Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya. Dengan kata lain Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

3. Tujuan Ilmu Budaya Dasar

Tujuan dari mempelajari matakuliah ini untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri, Ilmu Budaya Dasar ini juga diharapkan agar manusia dapat lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggalnya, dan yang di tempatinya,memperluas pandangan hidup kita sebagai manusia tentang masalah kemanusiaan dan budaya.

B. Manusia dan Kebudayaan

1. Pengantar

Manusia di dunia ini memiliki keterkaitan terhadap kebudayaan yang ada sampai saat ini. Karena setiap kebudayaan dilahirkan dari seorang individu ataupun kelompok, kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun kecil yang merupakan bagian dari suatu kebetulan yang bersifat sebagai kesatuan. Masyarakat dan budaya dimanapun selalu dalam keadaan berubah, karena gerak kebudayaan adalah gerak manusia yang hidup di dalam masyarakat yang jadi wadah kebudayaan tadi.

2. Manusia

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh, dalam artian tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi, karena jika manusia meninggal, tubuhnya akan hancur, karena tanpa adanya jiwa yang menempati tubuh tersebut, jiwa merupakan roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.

Manusia juga merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya, kesempurnaan tersebut terletak pada adab dan budayanya, karena manusia diciptakan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Dengan akal, manusia dapat menilai dan mempertimbangkan mana yang dikatakan baik, dan mana yang dikatakan buruk, kebenaran atau kesalahan, keindahan atau keburukan dan sebagainya. Dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian, dan dengan adanya kehendak dari setiap manusia, manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan menurut moral.

Manusia sebagai makhluk yang biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi, dalam artian manusia sebagai makhluk hayati manusia dapat dipelajari dari segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya, dan sebagainya. Sebagai makhluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, dan sebagainya.

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya. Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis, dan religius. Dengan kehidupan estetis, manusia dapat menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkannya kembali (karya) dalam bentuk lukisan, tarian, dan nyanyian yang indah. Dengan kehidupan etis, manusia dapat mengingkatkan kehidupan estetis dalam bentuk keputusan yang bebas dan dapat dipertanggungjawabkan.

3. Kebudayaan

Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah, jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai ‘segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya. Tiga dimensi wujud dari kebudayaan, yaitu

1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia, wujud ini disebut system budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusaat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan itu hidup.

2. Komplek aktivitas,. Wujud ini disebut sistem sosial. Sistem ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta dalam bergaul, sistem ini bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservasi

3. Wujud sebagai benda, aktivitas dari manusia tidak terlpas dari interaksi dengan berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Kebudayaan ini disebut juga kebudayaan fisik, dari benda yang diam sampai benda yang dapat bergerak.

C. Kesimpulan

Dengan adanya mata kuliah soft skill Ilmu Budaya Dasar, diharapkan seseorang bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus. Karena dengan mengkaji tentang Budaya Dasar, Manusia, dan Kebudayaan seseorang dapat menghadapi berbagai macam masalah yang dihadapi. Keterkaitan manusia dengan budaya sangatlah erat, karena tanpa adanya manusia, tidak akan tercipta sebuah budaya, dan budaya yang diciptakan oleh manusia sangat mempengaruhi kelangsungan hidup manusia tersebut. Hasil dari pemikiran manusia dapat dijadikan sebuah karya, Setiap hasil karya yang diciptakan manusia, masyarakat yang menggunakan karya tersebut sebagi alat, merupakan pemikiran, hasil karya, dan masyarakat yang terbentuk oleh kebudayaan yang diciptakan oleh manusia.